Blitar – Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Blitar menggelar kegiatan Pelatihan Berbasis IT dengan tema “Pembelajaran Abad 21 yang Menyenangkan melalui Pengembangan Koding dan Kecerdasan Artifisial” pada 8 November 2025. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua BMPS Kota Blitar, Dr. H. Syaikhul Munib, M.Ag, dan dihadiri oleh ratusan peserta dari satuan pendidikan PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK Swasta se-Kota Blitar.
Kegiatan yang berlangsung di Kota Blitar ini bertujuan meningkatkan kompetensi pendidik dalam menerapkan teknologi digital, khususnya koding dan kecerdasan artifisial (AI) sebagai bagian dari tuntutan pembelajaran abad 21.
Acara dibuka oleh Ketua BMPS Kota Blitar, Dr. H. Syaikhul Munib, M.Ag, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya pendidik untuk terus mengembangkan literasi digital.
“Guru harus adaptif terhadap teknologi. Koding dan AI bukan lagi hal yang jauh dari pembelajaran, melainkan kompetensi yang harus dikenalkan sejak dini,” ujarnya.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari:
-
Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono, S.Sos., M.Si,
-
Kepala Kemenag Kota Blitar, Mohammad Kanzul Fathon, S.Ag., M.Pd.I, dan
-
Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinurdin, A.P.
Dalam sambutannya, para pejabat menekankan pentingnya transformasi digital dalam dunia pendidikan serta kolaborasi antara pemerintah dan penyelenggara pendidikan swasta dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Acara inti pelatihan menghadirkan Moch. Kholil, S.Kom., M.T., seorang praktisi dan akademisi IT dari AKN Putra Sang Fajar Blitar, sebagai narasumber.
Dalam sesi materinya, Kholil membahas:
-
Konsep pembelajaran abad 21 dan kompetensi 4C (Critical thinking, Creativity, Collaboration, Communication)
-
Implementasi koding untuk pembelajaran kreatif berbasis proyek
-
Pemanfaatan Generative AI dalam perencanaan pembelajaran dan kegiatan kelas
-
Contoh aplikasi AI dan koding yang dapat diterapkan pendidik dari PAUD hingga SMA/SMK
Peserta terlihat antusias mengikuti demonstrasi langsung penggunaan aplikasi koding sederhana dan contoh penerapan kecerdasan artifisial untuk mendukung pembelajaran interaktif.
“Teknologi harus dimanfaatkan untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan. Guru dapat memulai dari hal sederhana seperti koding visual dan peralatan AI yang mudah digunakan,” jelas Moch. Kholil dalam pemaparannya.
Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab dan praktik pandu sehingga peserta dapat langsung mencoba teknologi yang diperkenalkan.







